Tuesday, December 31, 2013

Top 20 Movies in 2013


2013 telah berakhir. Inilah saatnya untuk menentukan film-film mana saja yang sanggup mengambil hati saya dalam daftar ini. Saya memperingatkan anda, saya tidak memasukkan Iron Man 3 dengan twist konyolnya itu, tidak juga untuk Man of Steel yang begitu dipuja-puji teman-teman saya satu kampus. So, no superhero movies this year. Sebelum saya klenger dengan satu piring tahu bakso yang sedapnya minta ampun didepan saya dan nanti malah ngelantur, jadi inilah mereka:

Monday, December 30, 2013

Review: Stories We Tell (2013)

 

Individu mana yang rela masalah-masalah keluarganya yang termasuk urusan pribadi didokumentasikan dalam bentuk film kemudian ditonton oleh masyarakat luas? Saya rasa anda akan menjawab dengan tegas pasti tidak ada. Tapi nyatanya ada seseorang bernama Sarah Polley yang mengambil langkah berani ini dengan mendokumentasikan 'isi' keluarganya sepeningggal ibunya saat dia masih berusia 11 tahun.

Saturday, December 28, 2013

Review: Shame (2011)


Anggap saja ini adalah ajang foreplay bagi anda sambil menantikan karya terbaru dari Steve McQueen, 12 Years A Slave yang diprediksi akan menjadi calon kuat pemenang Oscar Februari tahun depan. Disini anda akan diajak olehnya mengikuti petualangan seks seorang Brandon ditengah-tengah hingar bingar kota yang tidak pernah tidur, New York.

Friday, December 27, 2013

Review: Fruitvale Station (2013)


Oscar Grant adalah seorang mantan narapidana atas tindakannya sebagai penyelundup narkoba pada 2007.  Setelah 16 bulan menjalani masa hukumannya, dia berniat untuk menjadi pribadi yang lebih baik untuk ibunya, istrinya Sophina, dan anaknya yang masih berusia 4 tahun Tatiana. Pada penghujung 2008 Oscar berniat mengajak istrinya pergi ke San Francisco untuk merayakan malam tahun baru bersama teman-temannya tanpa mengetahui apa yang akan terjadi kepadanya dan pengaruhnya kepada orang-orang disekitarnya.

Tuesday, December 24, 2013

It's Christmas!

"People love getting new things, but the best stuff has a story behind it. A lot of times, it's only after we get rid of something that we realize how much we miss it. And things that seems worthless suddenly turn out to be super valuable. Maybe even precious." Luke Dunphy.  
Have a joyous one, Peeps!

Review: The Spectacular Now (2013)


Sheilane Woodley baru-baru ini digadang-gadang sebagai aktris yang akan bersinar tahun depan lewat film adaptasi novel young adult yang juga digadang-gadang sebagai pesaing saga The Hunger Games yaitu Divergent. Tapi 2 tahun lalu, Shelaine Woodley sudah berhasil membuat saya tertarik lewat penampilan memikatnya sebagai gadis ABG broken dalam The Descendants. Kali ini dia muncul kembali dalam sebuah film budget kecil, The Spectacular Now bekerjasama dengan 2 screenwriter, Scott Neustadter dan Michael Weber yang berhasil membuat romansa patah hati (500) Days of Summer 4 tahun lalu.

Sunday, December 22, 2013

Review: The Great Beauty (2013)


Kita adalah konsumen film Hollywood tingkat berat. Apapun genrenya, pasti tidak akan jauh-jauh dari produksi Amerika. Dan pasti langsung menjadi pembicaraan anda dengan rekan-rekan “eh, film ini bagus lho katanya blablabla, nonton yuk.” Saya tidak sepenuhnya menyalahkan anda karena memang Hollywood memang lebih menarik dalam hal packaging dan aktris maupun aktor yang dikenal dibelahan dunia manapun. Tapi sesekali tantanglah diri anda sendiri untuk menonton film dari belahan dunia selain Amerika. Produksi Italia, The Great Beauty contohnya.

Saturday, December 21, 2013

Review: Don Jon (2013)


Bisa dibilang Joseph Gordon-Levitt adalah aktor muda terpanas yang dimiliki Hollywood saat ini. Karirnya menanjak drastis lewat perannya sebagai Tom di 500 Days of Summer berduet dengan Zooey Deschannel. Tahun lalu, adalah tahunnya JGL bersinar. 4 film dalam satu tahun yaitu Premium Rush, Lincoln, The Dark Knight Rises, dan Looper. Tidak hanya sukses secara komersil, keempat film tersebut juga dipuji kalangan kritikus. Tahun ini JGL mengambil satu langkah kedepan dengan membuat film dimana dia bertindak sebagai sutradara, screenwriter, dan juga aktor sekaligus. Adalah Don Jon yang menjadi film pertamanya dengan merangkap 3 jabatan tersebut.

Tuesday, December 17, 2013

Review: The Class of '92 (2013)


Alan Hansen mantan pemain Liverpool yang kini menjadi pundit sepakbola di Inggris sana dalam salah satu interviewnya pernah mengatakan demikian “You can’t win anything with kids.” Hal ini disampaikannya pada pembukaan Liga Inggris musim1995-1996. Saat itu Manchester United berhasil mengalahkan Aston Villa dengan skor 3-1 setelah menjual 3 pemain bintangnya Paul Ince, Mark Hughes, dan dan Andrei Kanchelskis. Dan mengenalkan dunia dengan nama-nama seperti Scholes, Beckham, Butt, Neville bersaudara dan Giggs. Disinilah keraguan seorang Alan Hansen muncul. Saya tidak tahu atas dasar apa dia sampai mengeluarkan kalimat itu. Entah itu karena dia adalah mantan pemain Liverpool yang punya sejarah perseteruan paling rumit dengan MU atau memang dia sedang berpikir serasional mungkin bahwa MU tidak akan menjuarai apapun pada musim itu dengan kehadiran ‘anak-anak kecil’.

Review: The Hobbit: Desolation of Smaug (2013)


Desember tahun lalu ketika The Hobbit: An Unexpected Journey dirilis, ekspektasi saya begitu tinggi mengingat apa yang disajikan Peter Jackson dalam LoTR adalah luar biasa epik. Saya bergegas menuju biokop ditanggal perilisannya dan kemudian yang terjadi adalah tidak disangka-sangka. Saya tertidur pulas sekitar 1 jam dari 2 jam 49 menit durasinya. Entah memang filmnya se-membosankan itu atau saya yang terlalu capek memaksakan diri nonton premier. Yang jelas itu pertama kalinya saya tertidur didalam bioskop. Benar-benar unexpected seperti subtitlenya.

Saturday, December 14, 2013

Review: The Hunger Games: Catching Fire (2013)


Sebelum The Hunger Games ditransformasikan ke dalam media film tahun lalu, banyak kalangan yang membandingkan karya tulis Suzanne Collins ini dengan Twilight-nya Stephanie Mayer berkaitan materi novelnya yang serupa mengenai cinta segitiga. Dan semenjak menonton filmnya saya hanya bisa berdoakepada Tuhan agar mereka yang membandingkan The Hunger Games dan Twilight dimasukkan ke neraka yang paling dalam dan tidak akan mengampuni dosa mereka, karena memang mereka telah melakukan sebuah dosa besar.

Review: Gravity (2013)


Gravity, sebuah film yang saya kira hampir semua penonton awam tidak ada yang tahu dan mengantisipasinya tahun ini. Lain halnya dengan kritikus dan pengamat film yang terus mengikuti perkembangan karya terbaru Alfonso Cuaron ini.