Short Term 12 bukanlah jenis-jenis film blockbuster yang akan mengiburmu dengan
jajaran cast mentereng, joke-joke liburan musim panas atau penuh dengan ledakan
seperti layaknya film-film Michael Bay. Lebih tepatnya Short Term 12 adalah
film yang jauh dari pantauan radar kalangan pecinta film Hollywood. Kalau saja
anda tidak menonton 21 Jump Street 2
tahun yang lalu atau drama jurnalistik channel HBO, The Newsroom mungkin anda sangat asing dengan nama-nama
seperti Brie Larson atau John Gallagher Jr.
Jadi disini ada Grace, gadis supervisor
ditemani dengan pasangannya Mason dalam Short Term 12, sebuah foster-care facility untuk menangani
anak-anak yang mempunyai masalah dengan tempramen mereka yang akan
meledak-ledak hebat sedikit saja kita picu pemantiknya. Kemudian datanglah
Jayden, gadis ABG yang mempunyai masalah dengan ayahnya yang nantinya akan
menjadi sebuah pengaruh untuk Grace.
Dibawah arahan Destin Daniel Cretton, Short
Term 12 adalah sebuah sajian hangat tentang anak-anak yang super sensitif ini
dikendalikan emosinya oleh tangan-tangan yang berpengalaman yang uniknya
beberapa dari mereka selisih umurnya tidak jauh berbeda. Hal inilah yang
menjadi pembeda karena anda akan dapat merasakan interaksi antara ‘guru dan
murid’ layaknya obrolan antar teman dekat. Destin juga pandai sekali memainkan
emosi penontonnya dengan membawa anda tersenyum lewat obrolan-obrolan antar
karakternya atau permainan-permainan yang anak-anak mainkan. Namun seketika itu
pula Destin akan membanting anda kedalam lubang kesedihan lewat cerita ‘Hiu dan
Gurita’ yang dibawakan dengan sangat baik oleh Kaitlyn Dever, pemeran Jayden.
Dan saya juga tidak tahu ini kebetulan atau
memang takdir karena mulai dari The Way
Way Back, The Kings of Summer, The Spectacular Now sampai Short Term 12 karakter-karakter
sentral didalamnya memiliki masalah yang sama. Mereka sama-sama mempunyai father issue . Hanya yang membedakan
Short Term 12 dengan yang lainnya adalah karakter-karakter didalamnya memproses
semua masalah yang yang mereka hadapi melalui semacam lembaga konseling dengan
berbagi cerita dengan teman-teman mereka tanpa harus terkesan menggurui.
Mungkin ini adalah peran terbaik seorang
Brie Larson sepanjang karirnya sebaga aktris. Memerankan karakter Grace yang
menjadi seorang supervisor dan harus berhadapan langsung dengan anak-anak
‘pemarah’itu telah dijalankannya dengan sangat baik. Dibalik pembawaan
karakternya yang tenang dalam merespon segala kemarahan anak-anak tersebut,
Grace sebenarnya mempunyai masalahnya sendiri seperti tengah mengandung seorang
bayi hasil hubungannya dengan Mason dan juga ayahnya yang akan keluar dari
penjara. Dan bersiap-siaplah menantikan ledakan emosinya ketika mengetahui
Jayden telah dikembalikan kepada ayahnya.
Short Term 12 adalah kejutan yang
menyenangkan ditengah film-film berbudget besar Hollywood dengan temanya yang menyorot masalah keluarga yang rumit
lewat anak-anak yang tak kuasa menahan tempramennya itu. Ditambah dengan
candaan-canddan yang begitu heartwarming
dan pemilihan tone warna yang
‘hangat’, saya tidak begitu terkejut melihat perolehan piala yang digondol
Destin sampai saat ini mencapai angka 21. Baik itu Best film atau atas performa
luar biasa Brie Larson.
No comments:
Post a Comment