Sepertinya sudah terlalu lama saya absen menulis tentang tv series. Padahal kalau mau jujur intensitas menonton tv series saya jauh lebih sering ketimbang untuk nonton film. Sehari saya bisa menghabiskan satu season penuh tv series daripada menghabiskan film yang masih sisa di laptop. Berlaku juga ketika saya mengalami kebosanan puncak, lebih memilih menonton ulang satu per satu episode tv series daripada menonton film yang belum tertonton. Ya sudahlah.
ICYMI, Orange is The New Black adalah serial drama komedi original ciptaan Netflix berpusat pada Piper Chapman, yang terinspirasi dari tokoh nyata, seorang wanita yang dijebloskan ke penjara bersama pasangannya yang mau tidak mau harus turut serta berkutat dengan dinamika sosial penjara wanita.
Tahun ini OITNB sudah menginjak musim keempat dengan background story sebagai berikut. Setalah berjalan tiga musim, akhirnya ratusan tahanan wanita berhasil kabur dari penjara, Piper Chapman yang sukses dengan bisnis celana dalamnya akhirnya punya kompetitor, dan beberapa penjaga penjara baru yang harus diakui punya peran penting dalam storytelling season keempat ini.
OITNB termasuk dari beberapa tv series langka yang konsisten menjaga kualitas serialnya. Terlihat masih kuatnya OITNB dalam segi karakter yang makin merasuk dalam pemerannya dan 'memanusiakan' para kriminal dengan flashback-flashback emosional. Paling tidak OITNB konsisten memberikan sudut pandang lain dari para kriminal tersebut untuk menciptakan ruang simpati untuk penontonnya.
Untuk storytelling, OITNB agak sedikit keteteteran di episode-episode awal dan kembali menemukan ritmenya pada pertengahan dan akhirnya meruncing tajam menjelang season finale featuring a major character death and the most sensitive issue the show has ever tackled. Sayang, bagusnya kualitas ini tidak dibarengi dengan pengembangan karakter yang meurut saya season ini tidak mengalami perubahan berarti. Tetapi melihat bagaimana musim ini ditutup dengan game-changing factor yang saya sebut diatas, agaknya musim kelima OITNB akan semakin menarik dan kelam. "I Can't Breathe."
No comments:
Post a Comment