Friday, February 28, 2014

Review: Fargo (1996)


Secara resmi Fargo adalah film pertama dari Coen Brothers yang saya tonton. Memang sudah banyak dari teman saya yang merekomendasikan No Country for Old Men yang disebut sebagai film terbaik dari kakak beradik ini. Tapi nyatanya sampai tulisan ini diangkat saya masih belum menontonnya. Jadi saya mencoba salah satu karyanya dan jadilah Fargo yang beruntung.

Tuesday, February 25, 2014

Review: Looking for Eric (2009)


Eric ‘The King’ Cantona. Siapapun penggemar Manchester United bahkan haters sekalipun haram untuk melupakan nama legenda United satu ini. Mungkin kelakuannya sebagai pemain tidak bisa disebut legenda. Kepindahannya dari Leeds United yang notabene rival tradisional MU waktu itu. Kemudian yang sampai saat ini paling diingat adalah tendangan kungfunya ke seorang supporter Crystal Palace yang berakibat hukuman 9 bulan larangan bermain untuknya. Bengal untuk seorang yang dijuluki ‘Raja.’

Monday, February 24, 2014

86th Academy Awards: A Prediction


Kalau harus dihitung, tinggal 7 hari ajang penghargaan prestisius bagi para insan perfilman Hollywood akan diselenggarakan. Sayangnya, saya akan absen menyaksikan perhelatan Oscar 3 Maret nanti dengan alasan yang sama seperti 2 tahun sebelumnya. Jadwal kuliah yang bentrok dengan siaran Live nya yang tayang senin pagi harus membuat saya berat hati melewatkannya 3 tahun berturut-turut. Untuk itu daripada saya harus ketinggalan mengenai siapa-siapa saja yang berhasil memborong patung botak ini, maka saya membuat sebuah prediksi (yang jangan anda jadikan patokan). Dalam membuat prediksi ini saya menggabungkan seluruh penghargaan masing-masing nominasi serta sedikit keinginan personal saya. Kecuali Best Animated Short, Best Live Action Short, Best Documentary Short yang semua nominasinya belum saya tonton, inilah prediksi saya.

Friday, February 21, 2014

Review: Orange is The New Black Season 1 (2013)


Setelah berhasil membangunkan ‘tidur panjang’ serial komedi tentang satu keluarga paling ‘tidak berfungsi’ dalam sejarah pertelevisian dunia, Arrested Development. Netflix meluncurkan serial anyarnya tahun lalu berjudul Orange is The New Black. Tidak jauh-jauh dengan Arrested Development, OITNB masih berkaitan dengan hal-hal berbau penjara namun kali ini lebih banyak berisi wanita di dalamnya.

Saturday, February 15, 2014

10 Women Who Rock My World


Sebenarnya masih terlalu jauh bagi saya untuk mengompilasi siapa-siapa saja aktris hollywood yang mampu menarik hati saya baik lewat apa yang mereka tampilkan sebagai seorang aktor maupun memberikan pengaruh mereka kepada hal-hal diluar seni peran. Namun rasanya sudah saatnya saya menentukan setidaknya 10 wanita yang membuat saya terpaku ketika menonton mereka.

Friday, February 14, 2014

Review: Cutie and The Boxer (2013)


New York 1969. Tanggal yang mempertemukan Noriko, gadis berusia 19 tahun dengan guru seninya yang berusia 41 tahun bernama Ushiro Shinohara. Hubungan yang awalnya sebatas guru-murid ini akhirnya berujung menjadi cinta ketika Noriko lebih memilih menikah dengan Ushiro yang usianya jauh diatasnya dan harus menunda meniti karir sebagai seniman yang diimpi-impikannya.

Thursday, February 13, 2014

Review: Sightseers (2013)


Disini Edgar Wright hanya menjadi seorang produser. Jadi anda jangan berharap Sightseers akan menjadi sebuah film kocak seperti apa yang telah dia lakukan dengan cornello trilogy itu. Namun tetap saja membuat saya penasaran segila apa Sightseers sampai-sampai Edgar mau menjadi executive producer nya.

Wednesday, February 12, 2014

Review: The Lookout (2007)


Jauh sebelum Joseph Gordon-Levitt dikenal banyak orang lewat (500) Days of Summer, JGL telah terlibat dalam sebuah film noir kecil berjudul The Lookout. Jika anda menemukannya sebenarnya didalam film ini ada nama-nama beken seperti Jeff Daniels, Matthew Goode dan Isla Fischer.  Namun jarang yang menegetahui keberadaan film rilisan tahun 2007 ini.

Review: Homeland Season 3


Setelah berakhirnya Dexter yang bisa dibilang melalui final seasonnya yang mengecewakan itu, praktis Showtime (jaringan TV kabel Amerika Serikat) kini hanya memiliki Homeland yang menjadi tonggak utama channel ini dalam merebut pasar Amerika (saya belum menonton serial terbaru mereka Masters of Sex). Tidak tanggung-tanggung pada season debutnya lansung meraih 2 Golden Globe untuk Best TV series dan Best Performance by an Actress in Television Series - Drama.

Friday, February 7, 2014

Review: The Lego Movie (2014)


Phil Lord adalah sutradara baru di ranah komedi khususnya untuk film animasi. Terhitung baru satu hasil karyanya dalam genre ini yaitu menghasilkan hujan makanan yang membuat saya kekenyangan dalam Cloudy with a Chance of Meatballs. Kemudian 2 tahun lalu sukses menghidupkan kembali buddy cop movie yang sempat menjadi bahan perbincangan pada tahun 90 an, 21 Jump Street. Kali ini Phil tidak sendiri, berduet dengan Christopher Miller membangun kembali film tentang mainan yang mungkin sangat universal hingga seluruh dunia pasti akan tahu hanya lewat tumpukan brick-brick kecil itu. Yes, it's The Lego Movie.

Thursday, February 6, 2014

Review: Killers (2014)


2009 lalu, MO Brothers sukses menggegerkan publik Indonesia dengan salah satu keluarga paling sadis dalam sejarah perfilman Indonesia dalam Rumah Dara. Tidak hanya menjadi bahan perbincangan, Rumah Dara juga menjadi angin segar dalam industri perfilman tanah air yang stagnan dalam genre tertentu. Tahun ini MO Brothers kembali hadir lewat karya terbaru mereka yang menjadi satu-satunya film Indonesia yang berhasil masuk Official Selection Sundance Festival 2014 (bukan, The Raid 2 bukan film Indonesia) melalui Killers.

Wednesday, February 5, 2014

Review: Broadchurch Season 1 (2013)


Sebelum awal tahun ini Sherlock menggemparkan dunia lewat season terbarunya, Agustus 2013 kemarin Inggris memproduksi sebuah drama thriller yang sempat membelokkan perhatian publik Inggris untuk beberapa saat ditengah gegap gempita penyambutan penayangan season terbaru Sherlock. Serial yang sempat menyedot perhatan tersebut berjudul Broadchurch.

Tuesday, February 4, 2014

Review: Murder on The Orient Express (1974)


Sudah lama saya mencari novel-novel karangan Agatha Christie. Di Surabaya memang sudah banayak cetakan demi cetakan buku hasil karangan beliau namun hanya ada 2 yang membuat saya penasaran setengah mati. Yang pertama Ten Little Indians (and Then There Were None), yang kedua adalah Murder on The Orient Express. Anehnya setiap kali saya menginjakkan kaki di toko-toko buku selalu saja hasil temuan saya sama. 2 rekaan Agatha Christie yang saya sebut tadi selalu dinyatakan 0 dalam gudang mereka masing-masing.