Wednesday, February 12, 2014

Review: Homeland Season 3


Setelah berakhirnya Dexter yang bisa dibilang melalui final seasonnya yang mengecewakan itu, praktis Showtime (jaringan TV kabel Amerika Serikat) kini hanya memiliki Homeland yang menjadi tonggak utama channel ini dalam merebut pasar Amerika (saya belum menonton serial terbaru mereka Masters of Sex). Tidak tanggung-tanggung pada season debutnya lansung meraih 2 Golden Globe untuk Best TV series dan Best Performance by an Actress in Television Series - Drama.


Menginjak musim ketiganya tahun ini, Homeland langsung melanjutkan ceritanya dari final episodenya musim lalu dimana markas besar CIA diteror dengan ledakan bom yang berasal dari mobil salah satu orang yang dianggap sebagai musuh besar negara, Nicholas Brody. Sesegera mungkin Carrie Mathison berusaha menyelamatkan Brody dari kejaran CIA dengan mengirimnya keluar Amerika dalam "program perlindungan". Dengan mengirimnya keluar Amerika, Carrie dan bos nya Saul fokus melakukan penyelidikan terkait siapa pelaku peneroran bom di markas CIA tersebut.

"I'm not the one who got it wrong, I'm the only one who got it right." Carrie Mathison

Homeland memulai musim ketiganya dengan sangat lambat, sampai-sampai saya tidak merasakan intensitas sebuah thriller spionase karena memang ini lebih terlihat seperti sebuah drama untuk Carrie Mathison yang dijebloskan kedalam rumah sakit jiwa karena penyakit bipolarnya dan dituduh membantu Brody dalam pelarian sehingga diberhentikan sementara hingga kondisinya lebih stabil.

Tapi jangan khawatir jika anda mulai merasa bosan karena pada episode ke empatnya yang berjudul "Game On" Homeland menyisipkan twist pintar didalamnya yang membuat anda akan memahami apa yang sebenarnya diperjuangkan Carrie selama berada dirumah sakit jiwa. Dari sini intensitas perlahan mulai naik hingga menuju penghujung musim yang kemudian ditutup dengan season finale yang akan mengubah seluruh garis besar ceritanya yang akan dilanjutkan pada season 4.

"Brody's gone from asset to serious liability." Andrew Lockhart

Claire Danes adalah Carrie Mathison begitu juga sebaliknya. Saya bisa katakan season ini adalah 'one man show' seorang Claire Danes. Saya suka sekali caranya membawakan karakter Carrie yang begitu tegas dan profesional dalam melaksanakan tugasnya sebagai agen intelijen negara tapi sebenarnya sangat rapuh didalam. Dia tak akan takut mempertaruhkan apapun demi negaranya, juga akan menentang keras bahkan sampai melanggar misi negara jika sampai melibatkan orang-orang yang dicintainya dan membahayakan aset negara, dalam kasus ini adalah Brody. Brody yang diperankan oleh Damian Lewis porsinya dipotong besar-besaran pada musim ini, saya menghitung hanya ada 4 episode Brody muncul. Dibalik minimnya screentime yang diberikan kepada Brody sebenarnya dialah kunci utama untuk season ini.

Dibuka dengan pace lambat, menurunnya intensitas dari musim ke musim, diselipi dengan twist pintar dan kemudian ditutup dengan season finale yang berani, ini adalah season terlemah dari 3 season Homeland yang ditayangkan tapi tetap akan membuatmu menunggu kelanjutannya tahun depan.

"I think Nicholas Brody deserves a star." Carrie Mathison

No comments:

Post a Comment