Friday, February 21, 2014

Review: Orange is The New Black Season 1 (2013)


Setelah berhasil membangunkan ‘tidur panjang’ serial komedi tentang satu keluarga paling ‘tidak berfungsi’ dalam sejarah pertelevisian dunia, Arrested Development. Netflix meluncurkan serial anyarnya tahun lalu berjudul Orange is The New Black. Tidak jauh-jauh dengan Arrested Development, OITNB masih berkaitan dengan hal-hal berbau penjara namun kali ini lebih banyak berisi wanita di dalamnya.

Kenalkan Piper Chapman. Piper Chapman adalah seorang wanita bisexual yang hobi sekali dengan mandi. Menurutnya mandi merupakan tempat bahagianya. Paling tidak itu dulu. Sekarang Piper harus merasakan dinginnya air di dalam tahanan dikarenakan perbuatan kriminalnya menjadi seorang penyelundup narkoba bersama kekasih perempuannya, Alex Vause. Kini setelah masuk kedalam penjara, Piper sudah tobat menjadi seorang lesbian dan memiliki kekasih normal bernama Larry Bloom yang sudah mempunyai rencana untuk bertunangan.

"So there I am, topless, sittin' on this bulldozer, like, in a construction site. So I'm sittin' there, barbeque sauce on my titties, and I'm like, 'What the fuck? Again?'" Taystee

Dibuat oleh kreator Weeds, Jenji Kohan yang mengadaptasi buku karangan Piper Kerman berjudul Orange is The New Black: My Year in a Women’s Prison anda akan diajak mengelilingi sebuah institusi penghakiman dimana di dalam setiap sel nya diisi oleh para wanita dengan beraneka macam karakter.

Jangan sekali-sekali beripikir bahwa OITNB akan menjadi drama komedi penjara yang lebih lembut dan dapat diserap baik-baik oleh penontonnya. Jumlah nudity scene yang tidak terhitung, adegan sex didalam sebuah gereja, sampai roti sandwich berisi tampon lengkap dengan darah segarnya adalah gambaran paling pas betapa kerasnya penjara perempuan dalam serial ini. Dari hal-hal yang saya sebut diatas mungkin ada beberapa yang saya rasa sedikit offensive, tapi hal ini tidak berlaku pada dialog-dialog yang dilontarkan oleh karakter-karakternya.

Mungkin ini adalah ensemble cast wanita terbaik yang pernah saya tonton (dan saya masih menunggu The Expendables versi wanita). Dari karakter-karakter inilah berbagai macam joke akan keluar yang akan membuat anda terpingkal-pingkal. Tidak hanya itu, dibalik guyonan mereka, Jenji Kohan berhasil menyelipkan sebuah kisah kelam tentang masing-masing karakter ini hingga mereka harus dijebloskan ke penjara. Semuanya disandingkan secara rapi dan kuat melalu rangkaian flashback yang terstruktur dari episode awal hingga akhir. OITNB juga tidak lupa membuat sebuah tribute pada film-film penjara yang lain. Seperti tribute nya ke Shawsank Redemption lewat karakter Taystee yang sukses mencuri perhatian tiap kali kemunculannya. Dan jika anda cermat, ada tribute untuk salah satu karakternya dengan Star Trek.

"I believe in science. I believe in evolution. I believe in Nate Silver and Neil deGrasse Tyson, and Christopher Hitchens." Piper Chapman

Taylor Schilling yang memerankan karakter Piper yang sukses menjelma sebagai biseksual tobat ini harus mengalah kepada partnernya Laura Prepon yang lebih menyedot perhatian dengan kacamata dan tato yang memenuhi tubuhnya yang seksi itu. Taylor Schiling sendiri bermain jauh dari kata buruk hingga namanya masuk nominasi Golden Globe. Yang membuat Laura Prepon sedikit meredup adalah karena jatah screentime yang terlambat ketika pertengahan sampai akhir episode. Dan untuk cast pendukungnya, tidak ada satupun yang tersia-sia.

Orange is The New Black sebenarnya adalah sebuah drama kelam yang sukses ditutupi oleh candaan para napi nya yang sangat enjoyable untuk ditonton. Seperti ‘Chicken Story’ yang unik itu sampai duel satu lawan satu antara Piper dengan napi yang diturunkan Tuhan yang akan membuat anda tidak betah untuk menunggu kelanjutannya.

"You're just hungover and feeling emo." Alex Vause

(Picture source: IMDB)

No comments:

Post a Comment