Thursday, September 25, 2014

Review: Tabula Rasa (2014)


Tak banyak film lokal yang menerima buzzer nyaring sebelum penayangannya kecuali kalau itu melibatkan The Raid atau film keluaran Joko Anwar dan Riri Reza. Tabula Rasa bisa jadi sebuah sleepr hit untuk film lokal tahun ini melihat media promosinya yang hanya menggunakan buzzer dari kritikus dalam negeri dan penggunaan akun sosial media yang efektif.

Saturday, September 13, 2014

Review: A Hard Day (2014)


Thriller Korea selatan lagi seret. Bukan seret secara kuantitas melainkan kualitas. Sejak I Saw The Devil tahun 2010 yang brutal itu nyaris tidak ada lagi thriller yang mampu menculik perhatian publik dunia beberapa tahun terakhir (Cold Eyes tahun lalu tidak dihitung). Tahun ini ada satu film berhasil menembus panggung Cannes yang mengundang banyak perhatian insan perfilman dunia. KKeutkkajiganda atau terjemahan bahasa Inggrisnya A Hard Day.

Monday, September 8, 2014

Review: Utopia Season 2 (2014)


Inilah salah satu cara saya mengisi kekosongan yang ditinggalkan serial Inggris favorit saya, Sherlock yang masa produksinya luar biasa lama (kalau dihitung muncul setiap 2 tahun sekali) hampir sama seperti sekuel film Marvel. Dan masih dari daratan Britania Raya, serial satu ini mungkin tidak sebesar nama Sherlock yang legendaris itu namun ide ceritanya yang menantang akal sehat akan membuatmu terus bertanya dalam hati sampai kamu kehabisan pertanyaan saking lelahnya.