Setelah berakhirnya musim keempat yang menurut saya so-so kalau tidak mau dibilang mengecewakan, keluarga besar Pritchett kembali hadir mengisi Rabu pagi saya lebih riuh, lebih besar, dan lebih serius (jangan khawatir dengan yang terakhir). Saya akan jabarkan pelan-pelan maksud beberapa kata sifat terakhir.
"I'm gonna answer, and then I'm gonna walk away. Deal? I'm 420% sure." Haley Dunphy
Lebih riuh. Alex dan Luke Dunphy tengah menjalani masa-masa menjadi freshmen di sekolah mereka masing-masing. Hal yang sama berlaku dengan Manny Delgado. Haley Dunphy yang telah lulus dari SMA sedang bingung apakah melanjutkan pendidikan atau langsung bekerja. Sementara Lily yang lebih aktif duduk di bangku TK. Bayangkan bertambah dewasanya mereka bertambah pula kecerewatan tiap episodenya.
"Why don't You give her a try? She's obviously crazy about you. You could lower your sights a little. Good luck, Manny." Jay Pritchett
Lebih Besar. Kalau kamu kira Pritchett family sudah cukup besar maka kamu keliru. Musim ini Keluarga pimpinan Jay ini mendapat anggota baru bernama Joe Pritchett yang tidak lain dan tidak bukan adalah anak dari Gloria dan Jay. Mengejutkan banyak pihak sampai Phil harus menasihati Luke 'anybody can do it with Gloria.' Hingga akhirnya Gloria harus menyewa jasa Male Nanny (Manny) yang membuat cemburu Manny.
"If it seems sometimes like We don't notice you, maybe that is because we are focused on our own stupid problems. And You're so steady." Jay Pritchett
Lebih serius. Cerita inti yang ingin dihadirkan di musim kelima ini adalah masalah sensitif yang telah menjadi bahan perbincangan beberapa tahun terakhir. Pernikahan sesama jenis yang terus diperjuangkan kaum gay akhirnya berhasil membuat California (domisili keluarga Pritchett) memutuskan untuk mengesahkan UU pernikahan gay yang langsung disambut gembira oleh Mitchell dan Cam. Mendampingi plot tersebut ada kisah Claire yang dipekerjakan Jay di perusahaan closet miliknya.
"This body doesn't just happen, ladies." Phil Dunphy
Angka ganjil mungkin adalah handicap terbesar yang dimiliki Modern Family. Season 1 adalah pemicu ledakan rating serial yang dimulai tahun 2009 ini. Musim kedua terjadi penurunan kualitas baik dari segi karakter maupun cerita. Season 3 adalah yang terbaik. Sementara season 4 juga mengalami penurunan karena tidak adanya fokus cerita yang ingin diambil oleh para penulis utama, Steven Levitan dan Chritopher Lloyd. Dan season 5 (ganjil) adalah sebuah peningkatan pesat dibanding season sebelumnya.
"Sometimes when you read to me, I pretend to fall asleep so you'll go." Lily
Saya mulai dari karakter anak-anak. Musim ini adalah yang paling terlihat adanya perkembangan signifikan para karakter anak di Modern Family. Luke Dunphy yang kalian kenal sebagai sosok unik turunan ayahnya ternyata adalah anak yang paling kecewa jika sang ibu tidak menghadiri pernikahannya dengan Kate Upton. LOL. Alex Dunphy punya momen breakdown paling emosional di pertengahan musim ini berkat penampilan gemilang Arie Winter. Masa lulus SMA gadis nakal, Haley Dunphy tidak sesuram apa yang dipikirkan ibunya karena Haley diam-diam punya rencana masa depan yang tidak terpikirkan oleh orangtuanya.
Manny Delgado adalah kekecewaan. Karakternya tidak mengalami perkembangan berarti atau masih stuck sebagai remaja mellow yang selalu galau yang cintanya selalu tidak terbalas. Anak adopsi Mitchell-Cam, Lily adalah higlight terbesar musim ini. Jika musim sebelumnya tidak banyak kata yang terucap darinya, maka kali ini Lily berubah menjadi mesin one-liner joke yang tidak bisa berhenti berkat celetukan-celetukannya. Terima kasih telah mengcast Aubrey Anderson-Emmons yang benar-benar pas dengan karakter Lily dan paras Asianya.
"I'm jealous." Claire Dunphy
"But You're beautiful, too, in your own way." Gloria Pritchett
Beralih ke para orang tua. Jangan harap dengan umur yang jauh lebih tua maka kamu menjadi dewasa. Lihatlah Gloria yang sudah punya 2 anak tapi tetap teriak-teriak di dalam rumah seperti baru kemalingan. Atau Claire yang tetap dengan habitatnya sebagai bad girl yang susah diatur bos nya. In this case, It's Jay. Phil Dunphy staying nerd dengan benda-benda aneh ciptaannya. Jay Pritchett adalah sosok penyeimbang dibalik riuhnya keluarga Pritchett lewat karakternya yang kokoh bagai karang sebagai pemimpin keluarga. Sementara Mitchell dan Cam yang masing-masing baru saja menerima pekerjaan baru juga disibukkan dengan agenda pernikahan mereka.
Sampai titik ini lihatlah betapa ramai para karakter di serial ini. Para penulis dituntut harus menyajikan sebuah kisah keluarga per episodenya tanpa terkesan tumpang tindih antar karakter. Musim ini yang terjadi adalah sebuah keseimbangan antara komedi dan esensi-esensi keluarga yang berhasil dituangkan di naskah dengan baik oleh para penulis utama. Terlebih musim ini Modern Family mengangkat tema yang sensitif yang merupakan pekerjaan berat yang harus dieksekusi tanpa meninggalkan kesan diskriminasi terhadap kaum tertentu.
Modern Family musim ini punya episode-episode kunci yang dapat kamu rasakan perbedaannya dengan musim-musim sebelumnya. Dua episode premiere menunjukkan adanya proses pendewasaan para karakter anak yang sudah saya singgung diatas. Sementara 2 episode terkahir adalah sebuah penutup yang kuat.
"I just felt this weight on my shoulders, like if I lost, I don't know. I just had to win." Alex Dunphy
Bagi saya pribadi Modern Family season 5 sudah mencapai puncak pada episode 22 dimana terjadi pertengakaran serius antara Jay dan Mitchell dan disitu terungkap bahwa Jay masih bisa belum menerima pernikahan sesama jenis. Disinilah provokasi berpotensi terpicu dan bagaimana Steven Levitan dkk harus menyelesaikannya. Untung dengan narasi yang smooth semua berjalan lancar tanpa terkesan dipaksakan di finale nya.
This my first time saying this, I actually don't really want this series to end. For what It's worth, please give me more seasons and as Jay said 'I thought You and I would take a little walk.'
"Hey Phil. It's Mitchell. Claire's brother. I heard about your and Claire's whole pregnancy situation. And I'm sorry my dad didn't have a better reaction." Mitchell Pritchett
No comments:
Post a Comment