Tuesday, April 8, 2014

The Streak is Over!


Anda masih ingat Smackdown, RAW, dan berbagai macam show gulat turunannya yang pernah tayang di Indonesia? Show gulat ini sampai dicekal penayangannya karena muatan adegan kekerasan berlebih yang sampai ditiru oleh anak-anak kecil di sekolah hingga memakan banyak korban jiwa. Saya seperti kebanyakan bocah SMP pada waktu itu menirukan teknik bermain gulat ala kadarnya bersama teman-teman saya tidak peduli itu bahaya atau tidak.


World Wrestling Entertainment yang saat itu ditayangkan di Lativi seperti candu bagi remaja-remaja yang sedang mengalami masa puber yang sedang mencari jati diri menonton acara tersebut. Mungkin saat ini ada yang sudah berhenti menontonnya karena merasa telah dewasa dan ada juga yang sampai saat ini masih menontonnya sesekali. Entah anda mau mengolok-olok saya atau apa tapi saya masih masuk dalam golongan yang kedua. Boys will be boys. Sedewasa apapun pemikiran saya dengan olahraga ini pasti ada sesuatu yang akan menarik anda kembali untuk menonton atlet-atlet gulat hiburan ini banting-bantingan diatas matras seperti bocah-bocah SMP.


Ini adalah tulisan personal saya sebagai penggemar Smackdown terlebih lagi untuk atlet gulat favorit saya sepanjang masa, The Undertaker. Saya tidak seperti kebanyakan anak-anak lainnya yang waktu itu lebih memilih John Cena atau The Rock yang memang karismanya sebagai entertainer lebih dikenal karena keduanya juga bintang film. Lalu kenapa saya mengidolakan pegulat yang tidak banyak omong, misterius dan sudah tua ini?


Bertepatan dengan ulang tahun saya 6 April yang lalu, WWE menyelanggarakan pay-per-view Wrestlemania XXX yang diadakan di New Orleans. Bagi anda yang tidak tahu, Wrestlemania adalah acara puncak dimana pertandingan-pertandingan gulat terbesar akan diadakan dalam satu malam. Kalau di Sepakbola seperti Final Liga Champions Eropa. Kali ini The Undertaker harus berhadapan dengan pegulat yang dijuluki 'The Beast' yaitu Brock Lesnar yang sempat keluar dari WWE.


The Undertaker punya rekor bagus dalam ajang Wreslemania dimana dia tidak terkalahkan dalam 21 pertandingan. Rekor inilah yang ingin dipecahkan oleh Brock Lesnar yang dimanajeri oleh Paul Heyman. Pertandingannya sendiri saya rasa biasa-biasa saja, tidak ada hal yang menarik selama pertandingan berlangsung. Bahkan kalau dibandingkan ketika The Undertaker berhadapan dengan Shawn Michaels di Wrestlemania 25 & 26 kalau saya tidak salah, pertadingan ini tidak ada apa-apanya.


Selama pertandingan berlangsung keduanya sudah melakukan signature move mereka masing-masing. Brock Lesnar dengan F5 nya dan The Undertaker bahkan melakukan 4 signature move nya yaitu Chokeslam, Last Ride, Tombstone Piledriver, dan Hell's Key. Pertandingan ini sepertinya sudah diprediksi semua fans bahwa The Undertaker akan melanjutkan streak nya sehingga menjadi 22-0


Namun perkiraan ini dimentahkan begitu saja ketika Brock Lesnar berhasil mereverse gerakan The Undertaker dengan F5 ketiga nya hingga membuat Undertaker tak kuasa untuk bangkit hingga hitungan ketiga. Seketika puluhan ribu penonton yang memadati Mercedez-Benz superdome terhenyak menjadi diam seribu bahasa bagai negara yang sedang syok berat tertimpa bencana nasional.


Mereka sama seperti saya masih tidak percaya dengan apa yang mereka lihat. The Undertaker yang begitu melegenda dengan streak nya, tatapan horor, serta thrill demi thrill tiap kali kemunculannya dikalahkan dalam pertandingan yang sebenarnya dia tidak pantas kalah disini. Semua fans tidak akan menduga ini akan terjadi.


Saya dan anda mungkin sudah tahu bahwa semua stunt yang dilakukan para pemain WWE ini direkayasa. Tapi hal ini tak lantas melepaskan rasa hormat fans nya terhadap salah satu performer terbaik dalam sejarah WWE yang mungkin tidak akan saya temui dalam waktu dekat. Jika dihitung Undertaker sudah menggeluti dunia ini lebih dari 25 tahun dan lihatlah ketika usianya semakin senja dia tetap mempertahankan passion yang menghasilkan rekor luar biasa. Saya akan melakukan hal yang sama dengan penonton jika saya menonton langsung pertandingannya. Sebuah standing applause untuk The Undertaker yang harus kalah dalam pertandingan yang tidak ada gregetnya.


Hanya kekhawatiran saya adalah ketika melihat bagaimana dia berdiri menghadap penonton seakan mengisyaratkan ini adalah Wrestlemania terakhirnya. Sebagai fans saya tidak mau karir The Undertaker harus berakhir dengan kekalahan. Saya berharap, at least, dia bisa bertahan satu tahun lagi untuk memberikan pertandingan terhebatnya di Wrestlemania yang sekaligus menjadi ajang perpisahan dari dunia yang sudah membesarkan namanya ini. The Undertaker will always be my #1 favorite wrestler of all time.


(picture source: wwe.com)

No comments:

Post a Comment