Tuesday, March 18, 2014

Review: Need For Speeed (2014)


Sebenarnya tahun ini akan ada 2 film tentang mobil-mobil kebut yang saya nantikan. Yang pertama jelas lanjutan dari franchise sukses The Fast & Furious 7 yang harus ditunda masa produksinya karena meninggalnya aktor utama, Paul Walker. Yang kedua adalah Need For Speed, film adaptasi salah satu console game balap tersukses dalam 2 dekade ini.

Saya bukanlah penggemar gamenya dan saya juga tidak begitu suka dengan dunia balapan. Namun melihat nama Aaron Paul saya jadi tertarik untuk menontonnya. Aaron Paul disini memerankan Tobey Marshall, seorang montir yang ditinggal pergi oleh ayahnya dan sedang dalam masa kebangkrutan ketika bengkel yang dihuni dengan 4 teman-temannya akan disegel oleh bank karen telat membayar uang sewa.

"We'll settle this behind the wheel." Tobey Marshall

Hal ini membuat Tobey terpaksa menerima tawaran memodifikasi mobil dari rivalnya Dino Brewster. Setelah menyelesaikan pekerjaannya, Tobey ditantang oleh Dino untuk adu kecepatan bersama teman Tobey, Pete. Dalam balapan kali ini peristiwa besar terjadi. *SPOILER* Dino sengaja menabrak mobil Pete yang menghalang-halangi laju mobilnya untuk menyusul Tobey hingga kemudia mobil yang dikendarainya terbalik dan menewaskan Pete. Dino yang terus menancap gas nya membuat pihak kepolisian menjadikan Tobey sebagai tersangka utama. Namun Tobey berjanji akan membalaskan dendam temannya ketika bebas nanti. *SPOILER END*

"Never judge a girl by her Gucci boots." Julia Bonet

Dikomandoi Scott Waugh, Need For Speed tak ubahnya seperti hanya seperti ajang pamer mobil-mobil balap keren yang level kekerenannya sudah mencapai level BANGSAT. Iya mobil-mobil yang diapakai dalam film ini sungguh membuat iri para penonton bahkan tidak akan anda temui di franchise Fast & Furious. Tapi hanya itu saja keunggulan Need For Speed. George Gattins sang penulis naskah sepertinya harus belajar banyak bagaimana cara memadukan kerasnya raungan mesin-mesin balap dengan cerita yang kuat kepada saga Fast & Furious. Tidak ada background cerita yang kuat untuk mendukung sang aktor utama mulai dari apa yang sebenarnya terjadi dengan ayah Tobey, bagaimana persaingan Tobey dan Dino dimulai, Hubungan Tobey dan Anita yang membingungkan, sampai teman-temannya sendiri yang tidak memberikan efek apa-apa selain mengocok perut penonton.

"They took everything from me. I do not fear, for you are with me." Tobey Marshall

Penggarapan adegan balapannya sendiri terasa sangat jauh jika dibandingkan dengan Fast & Furious. Tidak terasa adanya intensitas tinggi sebuah ajang balap liar. Tatanan musiknya juga tidak mendukung sama sekali bahkan ada yang sama sekali tidak cocok dengan apa yang ditampilkan di layar. Ini belum ditambah dengan plothole yang bertebaran dimana-mana.

"All those who defied me shall be ashamed and disgraced. Those who wage war against me shall perish." Tobey Marshall

Beralih ke para pemainnya, Aaron Paul tampil jauh dari harapan melihat apa yang telah dicapainya dalam Breaking Bad dan salah satu performa terbaiknya dalam Smashed. Saya juga merasa kasihan dengan Dakota Johnson yang selalu hanya menjadi tempelan dalam fim-film yang dibintanginya. Padahal lewat paras cantiknya Dakota Johnson bisa menjadi aktris muda Hollywood yang akan diperhitungkan setelah menerima tawaran bermain dalam drama erotis 50 Shades of Grey 2015 nanti.

Kecuali anda hanya ingin melihat pacuan mesin-mesin tangguh dibalik kemewahan tampilan luarnya, habiskan saja uang anda untuk bertaruh trek-trekan motor disekitar rumah anda karena motor-motor abg alay itu lebih seru ketimbang menonton Need For speed.

"I will find strength, find guidance, and I will triumph!" Tobey Marshall

No comments:

Post a Comment