Thursday, January 23, 2014

Review: The Wolf of Wall Street (2013)


Sudah menjadi rahasia umum bahwa Leonardo Dicaprio adalah anak emas dari sutradara bertangan dingin Martin Scorsese. Terhitung sejak Gangs of New York tahun 2002 lalu, mereka berdua telah bekerja sama dalam 5 film termasuk The Wolf of Wall Street yang baru saja tayang di negara kita tercinta ini yang sempat menjadi kekhawatiran karena negara tetangga kita, Malaysia melarang filmnya untuk ditayangkan. Anda akan tahu kenapa.

Jordan Belfort adalah broker yang melakukan bisnis ilegal dengan memanipulasi saham para investornya hingga menghasilkan keuntungan besar baginya. Dibantu dengan rekannya Donnie Azzof (saya tidak tahu kenapa, ada sesuatu yang salah dengan giginya), Jordan kini tenggelam bersama gunungan uang yang tidak pernah habis yang kemudian ia habiskan dengan gaya hidup mewahnya serta apalagi kalau tidak narkoba dan wanita. Dengan uang yang berlimpah ruah tersebut , seorang agen FBI bernama Patrick Denham mengendus adanya penyimpangan dalam sistem manajemen perusahaan yang dimiliki Jordan.

"My name is Jordan Belfort. The year I turned 26, I made 49 million dollars, which really pissed me off because it was three shy of a million a week." Jordan Belfort

 Karya yang diangkat dari sebuah buku memoir berjudul sama karya Terrence Winter ini semula seperti drama kriminal super berat yang akan membuat bingung penontonnya dengan istilah-istilah dunia ekonomi yang akan sangat terasa asing bagi penonton awam. Namun opini tersebut akan berubah 180 derajat sejenak setelah anda menonton adegan pembukanya. Martin Scorsese malah membuat The Wolf of Wall Street sebagai sebuah drama kriminal kocak dan sangat menyenangkan untuk ditonton tanpa mengesampingkan bahwa film ini adalah termasuk nominasi Oscar untuk Best Picture Maret yang akan datang.

Diawal tadi saya sempat bilang bahwa Malaysia melarang penayangannya. Itu terletak dari konten yang dimilik The Wolf of Wall Street itu sendiri. Penggunaan obat-obatan terlarang yang ditampilkan terang-terangan, adegan nudity dimana-mana, hingga 2 adegan orgy besar-besaran yang melibatkan markas besar perusahaan Jordan serta sebuah pesawat terbang berdestinasi Swiss. Dengan materi-materi dewasa tersebut saya jadi lumrah dan bersyukur bahwa Indonesia hanya memotong 25 menit dari 180 menit durasinya.

"And you know what else, Daddy? Mommy is just sick and tired of wearing panties." Naomi

Leonardo Dicaprio sudah berulang kali diperdebatkan banyak kritikus film dunia tentang bagaimana aktor yang begitu gemilang memainkan berbagai macam karakter dalam seluruh film yang dibintanginya belum juga mendaratkan satu piala Oscar pun baginya. Apa yang sudah dilakukannya dalam The Wolf of Wall Street sungguh sebenarnya sudah sangat layak untuk mendapatkan perhatian lebih. Saya pribadi belum pernah melihat Dicaprio memainkan peran sebejat ini. Seorang miliarder yang terjebak dengan adiksinya terhadap obat-obatan terlarang dan seks. Namun melihat materi filmnya yang cenderung ke arah komedi, saya yakin para juri Oscar akan kembali memalingkan mata mereka.

Jadi pastikan anda telah meminum 1 pil lemmons (tolong jangan dilakukan) berumur lebih dari 15 tahun dan ikut bersenang-senang bersama Leonardo Dicaprio dalah satu adegan di sebuah Country Club yang akan membuat anda terpingkal-pingkal.

"Sell me this pen." Jordan Belfort

No comments:

Post a Comment