Saturday, December 21, 2013

Review: Don Jon (2013)


Bisa dibilang Joseph Gordon-Levitt adalah aktor muda terpanas yang dimiliki Hollywood saat ini. Karirnya menanjak drastis lewat perannya sebagai Tom di 500 Days of Summer berduet dengan Zooey Deschannel. Tahun lalu, adalah tahunnya JGL bersinar. 4 film dalam satu tahun yaitu Premium Rush, Lincoln, The Dark Knight Rises, dan Looper. Tidak hanya sukses secara komersil, keempat film tersebut juga dipuji kalangan kritikus. Tahun ini JGL mengambil satu langkah kedepan dengan membuat film dimana dia bertindak sebagai sutradara, screenwriter, dan juga aktor sekaligus. Adalah Don Jon yang menjadi film pertamanya dengan merangkap 3 jabatan tersebut.

Jon Marletto adalah seorang womanizer. Mampu merayu berbagai macam perempuan setiap minggunya hingga teman-temannya memanggil dia Don Jon. Tapi seberapa banyak perempuan yang berhasil dia tiduri tidak akan mampu menghilangkan candunya akan menonton video pada situs porno setiap harinya. Hingga pada akhirnya Don Jon bertemu dengan Barbara Sugarman, seorang blonde yang sangat suka menonton film romantis.

"Yeah, fuck that bitch!" Don Jon

Sebagai debutnya sebagai sutradara, jelas ini bukan hasil yang jelek. JGL mampu mempresentasikan Don Jon dengan gayanya yang fresh, enerjik, menyenangkan serta berhasil menyindir seluruh pasangan muda masa kini lewat karakter-karakternya serta pada penghujung film. Sebagai screenwriter, agaknya JGL bisa meningkatkan lagi kemampuannya karena memang Don Jon tidak memberika sesuatu yang baru dalam bernarasi.

Scarlett Johansson adalah favorit saya. Karakter yang dibawakannya adalah potret perempuan-perempuan masa kini yang mempunyai fantasi berlebihan. Lihat saja bagaimana dia melarang Don Jon untuk membersihkan kamarnya sendiri karena itu adalah pekerjaan pembantu. Hidupnya harus sempurna bagai dongeng-dongeng jaman bahula yang happily ever after (FTV & Twilight). Layaknya seorang ratu apapun yang dia mau harus dituruti. Dan semudah itu memutuskan hubungannya dengan Don Jon yang kepergok sedang nonton video porno.

"If You wanna lose yourself, you have to lose yourself in another person. And she has to lose herself in you. It's a two-way thing." Esther

Sebagai aktor, JGL tidak terlalu sulit memerankan Don Jon dengan aksen Itali yang terkesan dipaksakan, hobi fitness dengan singlet putihnya. Karakter yang dibawakannya adalah karakter satu-sisi. Sisi yang dilihat adalah dirinya sendiri. Apapun yang dia lakukan harus mampu memuaskan dirinya. Dia tidak peduli dengan apa yang terjadi dengan orang-orang disekitarnya. Disinilah dia bertemu Esther yang diperankan oleh Julianne Moore yang sangat saya sayangkan sekali karena terlalu tua untuk film 'semuda' ini sebagai penyeimbang karakter Don Jon dengan sifatnya yang quirky dan rapuh didalam.

Keterlibatan keluarga Don Jon dalam film ini seakan tidak ada gunanya karena JGL tidak memberikan ruang bagi mereka untuk berkembang. Apalagi adiknya, Monica Marletto yang hanya diam menatap telepon pintarnya setiap makan malam keluarga seperti anak-anak muda sekarang.

Dengan gaya penyutradaraan yang sangat 'muda' dengan beberapa cuplikan video dari beberapa situs dewasa, film ini akan membawa anda masuk ke dalam semacam media 'konsultasi' bagi anda yang ingin keluar dari sebuah deep porn hole. Debut brilian dari Joseph Gordon-Levitt.

"This Fucking lady, I don't usually like it when a girl look me right in the eye, and this girl does that a lot. But I don't know what it is about her. When she does it, I don't mind." Don Jon



No comments:

Post a Comment