Saturday, December 28, 2013

Review: Shame (2011)


Anggap saja ini adalah ajang foreplay bagi anda sambil menantikan karya terbaru dari Steve McQueen, 12 Years A Slave yang diprediksi akan menjadi calon kuat pemenang Oscar Februari tahun depan. Disini anda akan diajak olehnya mengikuti petualangan seks seorang Brandon ditengah-tengah hingar bingar kota yang tidak pernah tidur, New York.


Brandon adalah seorang advertising executive sukses, cool, dan pendiam yang hidup menyendiri di apartemennya. Tapi dibalik penampilan tenangnya, ada penyakit luar biasa yang akut yang diidapnya. Brandon adalah seorang pecandu seks yang unstoppable. Meskipun tidak ada seseorang yang diajaknya tidur, Brandon sebisa mungkin akan 'menyenangkan' dirinya sendiri baik itu lewat internet ataupun kamar mandi. Namun kebiasaan ini sedikit terganggu terkait dengan kedatangan adik perempuannya, Sissy yang datang entah darimana.

"How are you helping me, huh? How are you helping me? How are you helping me? Huh? Look at me. You come in here and you're a weight on me. Do you understand me? You're a burden. You're just dragging me down. How are you helping me? You can't even clean up after yourself. Stop playing the victim." Brandon

Saya tidak akan merekomendasikan film ini bagi anda yang mengaku pemeluk agama yang taat. Karena didalamnya, Steve McQueen seperti tidak mengenal kata takut untuk mempertontonkan adegan-adegannya secara frontal. Entah itu beberapa bagian tubuh yang anda anggap tabu untuk diperlihatkan sampai sex scene nya sendiri.

Harapan anda untuk ikut 'bergairah' dengan menonton film ini sebaiknya anda kubur dalam-dalam karena daripada membuat anda 'terangsang', Steve McQueen akan memberikan anda perasaan hampa, sunyi, kosong melalui adegan-adegan dewasanya yang tidak terlepas dari kekuatan akting aktor langganannya, Michael Fassbender. Ditambah lagi Steve McQueen memakai long take yang meskipun tidak terlalu panjang namun sangat efektif untuk memberikan anda perasaan tidak menyenangkan dari tiap adegannya.

"We're not bad people. We just come from a bad place." Sissy

Michael Fassbender sebenarnya tidak sendirian dalam menghidupkan film ini, Carey Mulligan yang memerankan adiknya adalah semacam antidote untuknya. Karakternya yang senyap dan hampa ini seakan diseimbangkan oleh karakter Sissy yang lebih hidup dan ramai. Dan lewat keduanya jugalah kalian dapat merasakan chemistry kakak-adik yang terlihat akrab diluarnya tapi sebenarnya sangat disfungsional. Dan saya ingatkan anda untuk tidak sampai ketinggalan penampilan memukau Sissy menyanyikan lagu New York dari Frank Sinatra. She's got a beautiful voice.

Alih-alih membuat anda 'kegirangan' sesuai dengan tema seks yang diambilnya, Shame akan melemparmu jauh ke lubang kesendirian, merasakan depresi yang luar biasa, seluar biasa adegan 'threesome' paling menguras hati yang pernah saya tonton.

"Actions count, but words not." Brandon

No comments:

Post a Comment