Tuesday, February 25, 2014

Review: Looking for Eric (2009)


Eric ‘The King’ Cantona. Siapapun penggemar Manchester United bahkan haters sekalipun haram untuk melupakan nama legenda United satu ini. Mungkin kelakuannya sebagai pemain tidak bisa disebut legenda. Kepindahannya dari Leeds United yang notabene rival tradisional MU waktu itu. Kemudian yang sampai saat ini paling diingat adalah tendangan kungfunya ke seorang supporter Crystal Palace yang berakibat hukuman 9 bulan larangan bermain untuknya. Bengal untuk seorang yang dijuluki ‘Raja.’

 
"The noblest vengeance is to forgive." Eric Cantona

Kini setelah pensiun dari hijaunya rumput Old Trafford, Cantona mencoba dunia yang sama sekali berbeda. Menjadi seorang aktor dengan bermain dalam Looking for Eric yang dirilis 5 tahun lalu. Looking for Eric berkisah tentang Eric Bishop, seorang tukang pos yang mempunyai 2 anak tiri yang telah bercerai dengan istrinya. Eric Bishop dan 2 anaknya adalah supporter Manchester United garis keras. Ini bisa dilihat dari banyaknya pernak-pernik MU yang menghiasi kamar mereka masing-masing. Suatu hari ketika Eric sedang menghadapi permasalahan hidupnya, tiba-tiba dia dikejutkan oleh kedatangan Eric Cantona, pemain pujaannya. Tentu ini bukan sungguhan karena Eric Cantona datang sebagai teman imajinasi dari Eric.

Looking for Eric tampak seperti film bertema sepak bola pada umumnya. Tapi percayalah anda tidak akan bertemu adegan pertandingan sepakbola sedikitpun . Karena disini Looking for Eric lebih memfokuskan ceritanya ke pencarian jati diri seorang Eric Bishop. Diawal temponya sedikit lambat dalam mengenalkan siapa Eric Bishop. Ketika nantinya sudah dirasa cukup mengenal, screenwriternya Paul Laverty kemudian sedikit demi sedikit memberikan narasi-narasi yang cukup untuk membuat anda bersimpati kepada karakter yang rusak ini.

"And this little movie that you've been starring in with your little mate. One word to Ryan and it's gonna be on BlueTube." Meatballs

Pintarnya, sang sutradara Ken Loach tidak lupa untuk memberikan beberapa selipan joke khas supporter britania raya seperti BlueTube dan adegan therapy session yang membuat saya terbahak-bahak. Dan tak lupa memberi wawasan yang baru kepada fans MU termasuk saya tentunya. Berapa banyak dari anda yang tahu kalau sebenarnya supporter MU disana terpecah menjadi 2 kubu? Atau siapa yang mengira momen yang paling diingat Cantona adalah sebuah operan bukan sebuah gol seperti striker lainnya? Anda akan menemukan jawabannya disini.

Footage-footage momen bersejarah Eric Cantona menambah daya tarik Looking for Eric sebagai sebuah drama personal seorang supporter klub paling dibenci didunia tanpa kehilangan hakekat suppoter itu sendiri. Dan Eric Cantona walaupun terkenal nakal sebagai pemain namun apa yang kemudian membuat dia dijuluki ‘Raja’ adalah arogansi dan kata-kata bekelas yang keluar dari mulutnya.

"What a friend we have in Jesus, He's our savior from afar. What a friend we have in Jesus, and his name is Cantona. Ooh, ah, Cantona. Ooh, ah, ooh, ah, ooh, ah, Cantona, ooh, ah, Cantona."

1 comment:

  1. Hai, boleh tukeran link? crazygirlatcinema.blogspot.com
    Salam kenal ya :D

    ReplyDelete